Diberdayakan oleh Blogger.

pakai Headset berbahaya??!


Headset --> gabungan antara headphone dan mikrofon. Alat ini biasanya digunakan untuk mendengarkan suara dan berbicara dengan perangkat komunikasi atau komputer, misalnya untuk VoIP. (menurut wikipedia)
heaadset mayoritas sudah sering dipakai saat ini. karena kita bebas untuk mendengarkan musik tanpa diganggu atau mengganggu orang lain.
tapi, dibalik fungsinya, headset diam-diam bisa menjadi musuh bagi penggunanya. Terlalu sering menggunakan headset akan menyebabkan kerusakan gangguan pendengaran atau penurunan fungsi pendengaran.

kenapa???
Normalnya --> Pada Proses pendengaran normal (Organ telinga)


Pengaruh Headset

Headset dapat menurunkan fungsi pendengaran dikarenakan dapat menyebabkan kelelahan. Kelelahan yang dimaksud adalah kelelahan koklea (rumah siput) di dalam telinga, yang berperan penting dalam proses pendengaran.
Kelelahan koklea yang terjadi terus-menerus dan tak segera ditangani dapat menyebabkan gangguan pendengaran menetap. Ganguan tersebut bisa menyebabkan kehilangan pendengaran secara bertahap sampai kita tidak bisa mendengar suara sama sekali (tuli permanen).
Headset menempel langsung di liang telinga. Artinya terjadi kelipatgandaan resonansi. Sebagai contoh HP memiliki kebisingan 80 dB (desibel). Jika mengunakan earphone kebisingannya menjadi bertambah 1, 6 kali. Efeknya tentu lebih berat.

Salah satu kasus dampak negatif earphone . Seorang perempuan melakukan perjalanan dari Bangkok ke Jakarta. Dalam pesawat ia mengunakan earphone dari Bangkok hingga tiba di Jakarta selama 3 jam perjalanan. Setibanya di bandara Sukarno Hatta, ia melepas earphone-nya, namun ia tidak dapat mendengar suara. Malah hanya terdengar suara mendenging. Akhirnya dengan terpaksa ia harus menjalani rawat inap selama tiga hari di RS THT Jakarta.
Akhirnya kondisi pendengarannya mulai membaik, namun sayang fungsi pendengarannya tidaklah sebagus sebelumnya. “Ada ketentuan jika tingkat kebisingan lebih dari 100 dB, tidak boleh terpapar lebih dari 2 jam. Lebih dari itu, genderang telinga rusak. Inilah yang dialami gadis itu,”
Kebisingan suara mempunyai satuan dB. Batas kebisingan normal adalah 85 dB. Lebih dari itu sudah tergolong bising yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
Suara yang masuk ke telinga ditahan otot-otot kecil di telinga tengah yang memegang genderang telinga, agar tidak bergetar terlalu keras. Kalau ini lolos, dan otot lelah ia akan masuk ke telinga dalam yang mengakibatkan rusaknya sel rambut di dalam telinga dalam yang merupakan organ pendengaran
(http://ausathmedia.wordpress.com/2011/06/07/efek-radiasi-hp-bagi-kesehatan/)

Untuk mengetahui apakah telah terjadi penurunan fungsi pendengaran pada kita, maka biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan pendengaran dengan menggunakan Garpu tala. seperti :
a. Tes Rinne
b. Tes Weber

c. dan tes sebagainya seperti : (Tes Swabach, tes Bisik, Tes Bisik Modifikasi, Tes Batas Atas & Batas Bawah)


Namun, Bila kita sering menggunakan Headset dan merasa ragu dengan pendengaran kita, dan ingin tau kualitas pendengaran kita, coba aja animasi dibawah ini (Uji pendengaran sederhana) --> (Click aja OPSI 1 atau 2 dan besarin volume Laptop anda)

Atau Click aja gambar dibawah ini dan ikuti prosesnya :


semoga bermanfaat :D

0 komentar:

Posting Komentar

Featured Posts

My Random Thoughts

ciwil_able punya

Primary Health

U aNd Me

Lukisan Hati

detiksport

Sepakbola

Feed / Canadian Grand Prix / Vodafone McLaren Mercedes

EatManga - Best online manga reader - Instant manga update - OneManga alternative

Pirngadi General Hospital

FulDFK

health.detik

Ikatan Dokter Indonesia (IDIOnline)

Dewan Eksekutif Wilayah 1

  © Blogger template Brownium by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP