Diberdayakan oleh Blogger.

Sahabat :D

Dulu kita sahabat
teman begitu hangat
mengalahkan sinar mentari
Dulu kita sahabat
berteman bagai ulat
berharap jadi kupu-kupu

sahabat adalah dua orang atau lebih yang saling membutuhkan saling mendukung dan saling menghargai, bisa disebutkan sebagai teman yang begitu hangat, sehingga hangatnya itu mengalahkan sinar mentari. Hangatnya sinar mentari selalu membangunkan kita dari tidur panjang yang lelap, suatu mekanisme yang sangat alami. Banyak orang yang ketika matahari mulai muncul, sudah sulit memulai tidur lagi. Tentunya dalam kondisi normal, bukan saat nguaaaantuuk banget. Seorang sahabat-pun harus bisa membangunkan kita dari tidur yang lelap, kemalasan, kenyamanan, kebingungan yang selama ini dialami. Sahabat harus bisa memberikan kesadaran baru bagi kita (awerness). Bukanlah sahabat, bilamana dia justru mendukung ke arah hal-hal atau kegiatan yang malah menjauhkan kita dari kesadaran / malah me”lelap”kan kita. Hangatnya sinar mentari-pun suatu hal yang pasti. Setiap pagi dia ada walaupun kita tidak membutuhkannya, malah kadang kita mengumpat-ngumpat, sambil tarik selimut kembali:” Uuuhhh kok sudah pagi sih…” Seorang sahabat dia berada tanpa kita sadari dan berada disaat yang tepat ketika dia dibutuhkan, tanpa pernah mengeluh ketika kita mengumpatnya.
Persahabatan adalah bagaikan ulat dengan harapan menjadi kupu-kupu. Disini titik tekannya adalah HARAPAN. Sebuah kegiatan, sebuah wadah pun persahabatan, butuh tujuan, butuh harapan sebagai modal. Tanpa dianggap tak layak. Demikianlah persabatan harus mempunyai harapan dan tujuan menjadi lebih baik, lebih berkembang dan lebih luas wawasannya. Tak selamanya kita menjadi ulat, yang bergerak lamban, dari satu daun ke daun yang lain, dengan kecepatan 2 daun perhari, hanya di satu pohon. Menghabiskan waktunya dengan mengunyah dan mengunyah lembaran daun itu. Dengan gerak yang serba terbatas, serba lamban dengan wawasan yang sempit terbatas 1 pohon saja. Kapan kita menjadi kupu-kupu? Dengan sayap yang lebar, artinya wawasan kita pun luas, bisa “menclok” ke banyak pohon, tak hanya pohon, kadang bunga, sawah, lautan bahkan rumah manusia. Selain itu kita sudah lepaskan urusan memenuhi perut sendiri, berganti kita membantu men-cerahkan makhluk lain dengan membantu penyerbukannya, membantu kelangsungan hidupnya. Harapan…harapan untuk menjadi lebih baik.

Semua yang berlalu
biarkanlah berlalu
seperti hangatnya mentari

Siang berganti malam
sembunyikan sinarnya
hingga dia bersinar lagi


Apapun yang terjadi dalam persahabatan, rusak, berantakan, saling curiga dan akhirnya bermuara pada putus, tak usah dipikirkan. Biarkan itu menjadi suatu yang alami dan menjadi rahasia alam. Bila kita masih saling membutuhkan, saling memerlukan, alam pasti akan mengatur, suatu saat kita pasti bertemu kembali, tak sempat dikehidupan ini masih ada di kehidupan lain.
Biarkanlah semua berlalu bagaikan sinar mentari, yang kita tidak pernah menyesali kepergiannya, ketika selimut malam mulai membungkus, karena kita yakin bahwa esok dia akan kembali, mentari tak pernah ingkar janji, alam tak pernah ingkar. Begitu pula dengan persahabatan, orangnya boleh berganti tetapi maknanya tetap.

Persahabatan bagai kepompong
mengubah ulat menjadi kupu-kupu
persahabatan bagai kepompong
hal yang tak mudah berubah jadi indah
Persahabatan bagai kepompong
maklumi teman hadapi perbedaan
persahabatan bagai kepompong
na na na na na..



Persahabatan adalah suatu proses, suatu kegiatan yang harus mengubah ulat menjadi kupu-kupu. Untuk menjadi suatu yang lebih baik tidak mudah, tidak gratis, butuh pengorbanan, sesedikit apapun pasti ada. Itulah kepompong. Bisa dibayangkan ulat yang semula gembul, rajin makan, bergerak hanya untuk kepentingan makanan, dia diam hanya kalau sedang tidak makan saja, mau-maunya bersemedi, bertapa sekian puluh hari diam, puasa dalam kegelapan tak peduli datang hujan ataupun terik matahari. Apa yang menyebabkan itu terjadi? Tak lain adalah harapan itu tadi, menjadi kupu-kupu. Tanpa suatu kesadaran bahwa aku-ulat yang buruk rupa ini yang rendah ini, ohhh ternyata mampu menjadi kupu-kupu, maka saya yakin kepompong tetap akan jadi kepompong. Namun ketika sang ulat yakin dirinya pasti bisa, maka keyakinan itu makin menguat, menimbulkan suatu harapan, maka harapan itu niscaya akan menjadi sesuatu yang riil.
Kepompong, yang membuat hal tak mudah berubah jadi indah.
Demikian pula dengan perbedaan, manusia diciptakan sudah pasti berbeda. Siapa yang menyangkal? Proses persahabatan adalh proses belajar, bagaimana kita bertoleransi, berempati, memaklumi. Karena perbedaan itulah kita belajar mengelola harapan dan tujuan hidup. Karena ketika kita mampu memaklumi sebuah perbedaan maka selangkah lagi kita akan mempunyai sayap, menjadi kupu-kupu dan siap menuju intisari kehidupan yang sejati.





Referensi :http://www.forum-agung.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar

Featured Posts

My Random Thoughts

ciwil_able punya

Primary Health

U aNd Me

Lukisan Hati

detiksport

Sepakbola

Feed / Canadian Grand Prix / Vodafone McLaren Mercedes

EatManga - Best online manga reader - Instant manga update - OneManga alternative

Pirngadi General Hospital

FulDFK

health.detik

Ikatan Dokter Indonesia (IDIOnline)

Dewan Eksekutif Wilayah 1

  © Blogger template Brownium by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP