Diberdayakan oleh Blogger.

Rokok --> Gimanapun tetap berbahaya (Lihat animasinya disini)

Menurut data WHO tahun 2004, setiap tahun ada lebih dari 1,3 juta kasus kanker paru dan bronkitis baru di seluruh dunia, dengan angka kematian mencapai sekitar 1,1 juta.

Sebagai negara dengan konsumsi rokok terbesar, Indonesia memiliki risiko kanker paru yang sangat besar. Sembilan dari 10 kasus kanker paru terjadi pada mereka yang merokok.

Hubungan antara rokok dan kanker paru diteliti pertama kali pada tahun 1970-an oleh ilmuwan Inggris, Richard Doll dan Richard Peto.
Penelitian yang dilakukan di kalangan dokter itu membandingkan risiko kanker dengan kebiasaan merokok para dokter.
“Penelitian itu menunjukkan ada peningkatan risiko yang cukup bermakna. Dokter yang merokok risikonya lebih besar untuk terkena kanker paru dibandingkan yang tidak merokok,” ungkap Dr Ronald Hukom SpPD-KHOM, dokter spesialis kanker dari RS Kanker Dharmais Jakarta saat dihubungi, Senin (17/1).

Berikut EFEK ROKOK (Patofisiologis) yang menjadi faktor risiko terjadinya kanker Paru-paru -----> Klik aja next


Intinya rokok mengandung bahan-bahan berbahaya, seperti :
Asap dari pembakaran rokok itulah yang bersifat carsinogen (pencetus mutasi gen menjadi sel kanker).










dan ternyata Rokok juga memiliki efek berbahaya lainnya pada organ tubuh manusia, seperti : (Click aja organnya dan lihat efeknya)--> mainkan cursor anda

Kalau tidak jelas tulisannya, akses disini : http://www.health.gov.au/internet/quitnow/publishing.nsf/AttachmentsByTitle/damage.swf/$FILE/DEP5042_QUITNOW_WEBSITE_Damage.swf

Lalu kenapa orang tetap juga mengkonsumsi rokok????
Hal ini disebabkan Bahan nikotin (rokok) mengakibatkan suatu keadaan KETAGIHAN. yang berhubungan dengan efek dari pelepasan suatu hormon yang disebut DOPAMIN, berikut siklus ADIKSI NIKOTIN :

tanda-tanda ketagihan dapat kita lihat :

LALU BAGAIMANA MENGATASI ORANG YANG SUDAH TERLANJUR MEROKOK??
---------------->>>>>>> TERAPI NON FARMAKOLOGIS (SARAN dan SUPPORT)lah caranya :
Semua perokok seharusnya
-Disarankan untuk berhenti merokok
-Ditawarkan bantuan tanpa menghiraukan motivasi dari si perokok
Tiga jenis terapi non farmakologis yang efektif:
*Konseling (problem solving / skills training)
*Dukungan sosial sebagai bagian dari terapi
*Dukungan sosial yang berasal dari faktor eksternal di luar terapi (keluarga, teman, dll)

0 komentar:

Posting Komentar

Featured Posts

My Random Thoughts

ciwil_able punya

Primary Health

U aNd Me

Lukisan Hati

detiksport

Sepakbola

Feed / Canadian Grand Prix / Vodafone McLaren Mercedes

EatManga - Best online manga reader - Instant manga update - OneManga alternative

Pirngadi General Hospital

FulDFK

health.detik

Ikatan Dokter Indonesia (IDIOnline)

Dewan Eksekutif Wilayah 1

  © Blogger template Brownium by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP